FE Ekonomi Bisnis

FE Ekonomi Bisnis
Universitas Gunadarma

Jumat, 17 Mei 2013

THANKS SOBAT SETIAKU



Bagaikan setiap masa ..
dan ketika aku selalu memintamu tuk berada disisi ku 
menemaniku..
setiap masa dan setiap detik

Aku tahu..
aku sering menyusahkanmu
namun kau tetap memberikan senyuman manis
sepertinya engkau tahu betapa suramnya hatiku
dan engkau berusaha menghiburkan aku dengan senyuman itu.

Terima kasih, sahabat.

Aku begitu bersyukur
kerana engkau adalah sahabatku.

Bersama-sama
kita lalui kesedihan
bersama-sama
kita lalui kepayahan
juga, bersama-sama
kita melewati penderitaan

Dan engkau
tidak pernah jemu dengan keluh kesah ku;
sudi menjadi pendengar di sisiku;
sudi membeli masalahku.

Terima kasih, sahabat.

Kamis, 25 April 2013

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi PT. MAYORA INDAH Tbk.




PT. MAYORA INDAH  Tbk.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
 30 Juni 2012


 

                30 Juni 2012(Rp)
ASET
ASET LANCAR:

Kas dan setara kas
Piutang usaha
        Pihak berelasi
        Pihak ketiga-setelah dikurangi
Penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 570.722.302 pasa 30 juni 2012
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka                            


Jumlah Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR

Pungutan pajak tangguhan
Asset tetap -setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar  Rp 1.371.593.160.994  pada 30 juni 2012

Uang muka pembelian asset tetap
Uang jaminan




Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET




821.467.913.438
1.678.823.568.863



334.581.100.568
49.283.018.645
1.617.418.379.080
157.568.334.617
4.654.322.318
278.757.436.040

4.942.284.091.569

-

 2.199.838.087

  
2.510.780.574.458

343.767.981.986
620.175.183




 2.857.368.569.714

             7.799.652.661.283


PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS PT. MAYORA INDAH Tbk


1.      Current Ratio = Aktiva Lancar
                   Hutang Lancar
      = 4.942.284.091.569
         2.176.321.240.838
      = 2,27
2.                                            Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)
       Cash Ratio = (Kas + Efek)
                              Utang Lancar
                           =(821.467.913.438+ 0)
          2.176.321.240.838
       = 0,38
                                    
3.     Quick (acid test) Ratio
       Quick Ratio=(Kas + Efek + Piutang)
                                Hutang Lancar
                          =(821.467.913.438+0 +2.062.687.706.076)
                           2.176.321.240.838
       =1,325

                                     
4.     Working capital to total assets ratio
                     = (Aktiva Lancar – Utang Lancar) / Jumlah aktiva
                               = (4.942.284.091.569 - 2.176.321.240.838)
7.799.652.661.283
                     = 0,35


Jumat, 22 Maret 2013

LAPORAN KEUANGAN SECARA LENGKAP


A.    Pengertian Laporan Keuangan

Kemajuan perusahaan dari waktu ke waktu sangat dianjurkan supaya perusahaan dapat terus mengalami perkembangan. Perkembangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan. Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Untuk menilai perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan dengan melihat laporan keuangan setidaknya dua tahun terakhir. Laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi laba, serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan keuangan merupakan bentuk formal yang digunakan sebagai alat komunikasi informasi atas perusahaan sebagai satu kesatuan pengusaha dengan para pemilik yang berkepentingan dan juga Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan tersebut  bagian dari proses pelaporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
  1. Neraca
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan perubahan ekuitas
  4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
 1.      Neraca
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan). Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca:
  • Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
  • Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
  • Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.
 
Contoh Neraca:
Contoh Neraca Perusahaan
Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas
Kas
6.600.000,-
Kewajiban
Piutang
6.200.000,-
Notes Payable
30.000.000,-


Piutang

Total Kewajiban
30.000.000,-
Peralatan
25.000.000,-
Ekuitas

Barang Persediaan
7.000.000,-


Laba ditahan
800.000,-


Total Ekuitas
7.800.000,-
Total
37.800.000,-
Total
37.800.000,-

2.      Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
  • Pendapatan dari penjualan
    • Dikurangi Beban pokok penjualan
  • Laba/rugi kotor
    • Dikurangi Beban usaha
  • Laba/rugi usaha
    • Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
  • Laba/rugi sebelum pajak
    • Dikurangi Beban pajak
  • Laba/rugi bersih

Contoh Laporan Laba Rugi:

                        - LAPORAN LABA RUGI -±
                           per 31 Desember

                                            
  Pendapatan dari penjualan                 Rp.                99.980.000
  Harga Pokok Penjualan                     Rp.                25.000.000
                                                                                ---------- (-)
  Laba Kotor                                                           74.980.000

  Biaya Operasional:
  - Biaya Pemasaran                             Rp.                  5.000.000
  - Biaya Administrasi & Umum            Rp.                 1.250.000
                                                                                  ---------- (+)
                                                                                    6.250.000
                                                                                   ---------- (-)
  Laba Usaha                                        Rp.                68.740.000
  Pendapatan Lain-lain                           Rp.                   125.000
                                                                                   ---------- (+)
  Laba sebelum Bunga dan Pajak           Rp.                68.865.000
  Bunga                                                 Rp.                   199.000
                                                            ---------- (+)
  Laba sebelum Pajak                            Rp.                69.064.000
  Pajak                                                  Rp.                 1.275.000
                                                            ---------- (-)
  Laba Bersih                                         Rp.                67.789.000
                                                                               ==========              
  1. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.

4.      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.   


5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
 

·         Fungsi Atau Tujuan laporan keuangan adalah:

  1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
  2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
  3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
  4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.


Pengguna Laporan Keuangan

Jenis  Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
a.Relevan
b. Dapat dimengerti
c. Daya uji (veriabillity)
d. Netral
e. Tepat waktu
f. Daya banding (comparability)
g. Lengkap

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan - kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansidihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan.

Untuk meminimalkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.



Daftar Pustaka: